DokterSehat.Com– Saat hamil, baik kehamilan kembar atau tidak, berat badan ibu diharapkan naik karena kenaikan berat badan dapat menunjukkan kesehatan kehamilan yang secara umum baik. Namun, tentu ada perbedaan berapa kenaikan berat badan pada ibu yang sedang mengalami kehamilan kembar.
Pada kehamilan kembar selain kebutuhan asupan makan dan zat gizi ibu berbeda dengan kehamilan biasa. Jumlah janin yang dikandung ibu juga tidak sama dengan kehamilan biasa. Sehingga perlu diperhatikan bagaimana kesehatan kehamilan ibu dan tumbuh kembang janin. Salah satunya cara memerhatikannya adalah dengan memantau kenaikan berat badan ibu yang sedang hamil kembar.
Sama dengan kehamilan biasa, ibu dengan kehamilan kembar sebaiknya memantau berat badan secara
rutin dan berat badan sebaiknya selalu meningkat. Beberapa studi menunjukkan bahwa berat badan ibu yang hamil anak kembar perlu mengalami kenaikan setiap minggu sebesar 0,75 kg atau sama dengan 2,2 kg setiap bulannya. Hal ini dapat diterapkan jika ibu yang hamil kembar memiliki status gizi normal sebelum hamil.
Kenaikan berat badan ibu pada saat hamil kembar sebaiknya selalu dipantau dengan melakukan pencatatan. Sehingga kenaikan berat badan ibu sesuai dengan kebutuhannya selama kehamilan. Kenaikan berat badan ibu dengan kehamilan kembar dapat dengan mudah ditentukan jika mengetahui target atau acuan total kenaikan berat badan kehamilan kembar.
Pada kehamilan kembar berat badan ibu dianjurkan naik selama masa kehamilan menjadi total 15-20 kg. Sama dengan yang sebelumnya, angka ini merupakan angka untuk ibu yang mengalami kehamilan kembar dengan kondisi status gizi yang normal sebelum kehamilan.
Ibu dengan kehamilan kembar memiliki kenaikkan berat badan yang paling banyak. Hal ini tentu dikarenakan jumlah janin yang berbeda dari kehamilan biasa, serta kebutuhan dan asupan ibu yang lebih banyak. Akan tetapi kenaikkan berat badan ibu saat hamil kembar harus tetap dipantau agar tidak berlebihan ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar