DokterSehat.Com– Setiap manusia pasti memiliki rasa takut dalam hidupnya. Ada yang takut terhadap hewan tertentu hingga takut akan kegelapan. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ada orang yang takut terhadap jembatan?
Adalah gephyrophobia, sebuah rasa takut berlebihan saat seseorang menyebrang jembatan. Penderitanya akan mengalami kecemasan yang berlebihan meskipun mereka menyadari ketakutan yang mereka alami tidak masuk akal. Gephyrophobia membuat seseorang kehilangan kendali atas tubuhnya ketika berada di jembatan.
Fobia jenis ini biasanya diawali oleh rasa takut akan kegelepan (klaustrofobia) dan takut akan ketinggian (acrophobia). Meski begitu, rasa takut saat berada di jembatan adalah fobia yang umum dialami oleh banyak orang, akan tetapi banyak orang tidak tahu bahwa mereka mengalami gephyrophobia.
Pada beberapa kasus, gephyrophobia terjadi saat seseorang berada di jembatan yang melintang di atas air. Ketakutan jenis ini, hampir sama seperti fobia lainnya, di mana pengalaman traumatis yang terkait dengan jembatan mungkin menjadi pemicunya.
Menurut, Dr. Michael R. Liebowitz, seorang profesor psikiatri klinis di Columbia University, ketakutan saat menyebrang jembatan tidak begitu dikenal oleh masyarakat. Tidak ada jumlah pasti berapa banyak orang yang menderita gangguan ini.
“Ini bukan fobia yang terisolasi, tapi biasanya merupakan bagian dari kumpulan masalah yang lebih besar,” kata Dr. Liebowitz yang juga pendiri Anxiety Disorders Clinic di New York State Psychiatric Institute.
Berikut ini adalah gejala gephyrophobia yang harus Anda kenali:
- Sesak napas saat melewati jembatan.
- Denyut jantung berdetak cepat disertai munculnya keringat di telapak tangan.
- Sensasi kesemutan dan mati rasa pada beberapa bagian tubuh.
- Memikirkan kematian saat melewati jembatan.
Untuk mengatasi masalah ini salah satu cara yang bisa Anda coba adalah dengan latihan pernapasan atau meditasi. Saat Anda berada di jembatan, Anda harus mengatur pernapasan sambil menghitung 1 sampai 10 dengan perlahan.
Selain itu, seringlah melihat film atau gambar-gambar yang banyak unsur jembatannya. Cara ini juga dipercaya dapat membantu Anda menyebrangi jembatan dengan perasaan yang lebih baik. Jika perlu, libatkan orang-orang terdekat Anda untuk membantu mengurangi kecemasan yang Anda alami ini.
Mengatasi Fobia
Fobia tidak bisa dibiarkan begitu saja karena sedikit banyak bisa mengganggu aktivitas Anda. Hipnoterapi merupakan bagian dari proses terapi yang membuat penderita lebih memahami pertentangan psikis yang terjadi di alam bawah sadarnya.
Fobia spesifik merupakan gangguan kecemasan yang paling sering dialami dan biasanya sudah muncul sejak anak-anak, seperti takut gelap, binatang, atau orang asing. Biasanya fobia akan menghilang dengan sendirinya saat seseorang beranjak dewasa. Meski begitu, ada beberapa fobia yang masih akan tetap melekat di pikiran penderita hingga dewasa.
Terapi yang biasanya diterapkan untuk mengatasi fobia jenis ini adalah terapi pemaparan. Pengobatan untuk fobia spesifik mungkin termasuk salah satu atau kombinasi dari:
- Terapi bicara, konseling, psychotherapy atau CBT (terapi perilaku kognitif). Pengobatan untuk fobia spesifik melibatkan jenis CBT, baik desensitisasi atau paparan, di mana pasien secara bertahap dipaparkan secara sengaja dengan apa yang mereka takutkan sampai ketakutan mereka mulai memudar.
- Obat. Obat biasanya tidak dianjurkan untuk mengobati fobia, tetapi antidepresan, obat penenang atau beta-blocker dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala fobia, termasuk kecemasan.
- Teknik relaksasi. Seperti bernapas dalam, dan menghadiri kelompok-kelompok swadaya juga dapat membantu orang mengatasi fobia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar