Ini Alasan Ibu Harus Banyak Minum Saat Masa Menyusui

DokterSehat.Com– Setelah melahirkan, biasanya kita tidak lagi terlalu memerhatikan asupan makanannya. Padahal masa menyusui juga merupakan fase penting untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

Secara umum kebutuhan saat ibu sedang dalam menyusui malah semakin banyak dibandingkan dengan saat kehamilan. Beberapa jenis zat gizi justru meningkat kebutuhannya saat ibu sedang dalam masa menyusui. Salah satu contohnya adalah kebutuhan cairan atau air putih ibu.

Pada masa kehamilan, kebutuhan air putih ibu bertambah 300 ml. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2013 saat menyusui ibu harus menambah konsumsi air putihnya menjadi 600-800 ml dalam satu hari.

Hal ini tentu bukan tanpa alasan, air putih merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting bagi ibu saat menyusui. Air putih penting bagi tubuh ibu sendiri dan untuk bayi.

Bagi ibu air putih yang tercukupi kebutuhannya dapat membantu ibu melancarkan pencernaan dan membantu terbentuknya sel darah merah ibu. Kondisi ini tentu akan mendukung pemulihan kesehatan ibu pasca melahirkan dengan lebih baik.

Tidak hanya itu, penambahan asupan air putih ibu penting karena jika asupan cairan ibu tidak tercukupi maka akan memengaruhi jumlah produksi ASI (Air Susu Ibu). ASI merupakan sumber cairan utama untuk bayi karena cairan merupakan zat utama pembentuk ASI.

Jika kebutuhan cairan ibu tidak terpenuhi maka ASI yang diproduksi tidak sesuai jumlah yang seharusnya. Apabila ibu memenuhi kebutuhan air putih sebanyak 3000 ml per hari maka ASI yang diproduksi dapat mencapai 600-850 ml per hari.

Kisaran angka porduksi ASI tersebut merupakan angka rata-rata ASI yang dibutuhkan oleh bayi usia pada satu tahun pertama menyusui.

Maka dari itu ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan air putih hariannya. Dalam satu hari ibu dianujurkan untuk minum air putih sebanyak 12-13 gelas setiap harinya.

Kebutuhan asupan zat gizi ibu setelah melahirkan harus tetap diperhatikan, salah satunya adalah air putih. Asupan air putih yang cukup akan mendukung kondisi kesehatan ibu dan jumlah produksi ASI yang baik.